Adab berpakaian dalam Islam penting karena mencerminkan kesucian, kesopanan, dan ketundukan kepada Allah. Ini juga melindungi martabat individu, mencegah godaan, dan mempromosikan nilai-nilai moral dalam masyarakat. Dengan berpakaian sesuai adab Islam, seorang Muslim menjaga hubungannya dengan Allah dan menjalani kehidupan yang mencerminkan keyakinan dan nilai-nilai agama.
Adab Berpakaian dalam Islam untuk Menjaga Kesucian dan Kesopanan
Berpakaian adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Islam adalah agama yang mencakup segala aspek kehidupan, termasuk pakaian.
Pakaian dalam Islam bukan hanya sekadar penutup tubuh, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama. Selain itu, dalam Islam, doa dan adab berpakaian memiliki peran penting dalam menjaga kesucian dan kesopanan.
1. Doa Sebelum Berpakaian
Sebelum membahas adab berpakaian dalam Islam, sangat penting untuk memahami bahwa dalam Islam, terdapat doa yang dianjurkan sebelum seseorang berpakaian. Doa ini adalah wujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan pakaian kepada kita.
Doa ini juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang melimpah.
Nah, doa yang dianjurkan sebelum berpakaian adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَبِسَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
Artinya: “Dengan nama Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku dan memberikannya padaku tanpa daya dan kekuatan dariku.”
Atau Anda juga bisa membaca doa berikut ini:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
Artinya: “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya.”
Dengan berucap doa ini sebelum berpakaian, seorang Muslim mengarahkan hatinya pada Allah dan mengingat bahwa pakaian yang dikenakannya adalah karunia dari-Nya.
Dengan berucap doa ini sebelum berpakaian, seorang Muslim menyatakan ketergantungan pada Allah dan mengakui bahwa segala sesuatu yang dimilikinya, termasuk pakaian, berasal dari-Nya.
2. Adab Berpakaian yang Dianjurkan
Menutup Aurat
Salah satu prinsip dasar dalam berpakaian dalam Islam adalah menutup aurat. Aurat adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi dan hanya boleh terlihat oleh pasangan suami istri atau dalam situasi-situasi tertentu yang diizinkan oleh agama.
Bagi wanita, aurat meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, sementara bagi pria, aurat meliputi seluruh tubuh dari pusar hingga lutut. Menjaga aurat adalah bentuk perlindungan diri dan menjaga kesucian.
Tidak Membuka Pakaian yang Terlalu Ketat atau Pendek
Pakaian yang terlalu ketat atau terlalu pendek tidak sesuai dengan ajaran Islam. Pakaian yang memberikan kesan ketat atau terlalu terbuka dapat menimbulkan godaan dan memengaruhi kesucian diri seseorang. Mengenakan pakaian yang longgar dan sopan lebih sesuai dengan adab berpakaian dalam Islam.
Pemilihan Pakaian yang Tepat
Memilih pakaian yang sesuai dengan konteks dan lingkungan sangat penting dalam Islam. Dalam situasi formal, sebaiknya memilih pakaian yang sopan dan tidak mencolok. Pakaian juga tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mencari perhatian atau menarik perhatian orang lain.
Memulai dari Sebelah Kanan
Adab berpakaian dalam Islam yang harus Anda ikuti selanjutnya adalah dengan menggunakan pakaian mulai dari Sebelah kanan. Memakai sepatu dari sebelah kanan, memakai sandal, baju, celana juga sebaiknya dimulai dari sebelah kanan. Nah, berbeda dari saat melepas pakaian tersebut.
Jika kamu melepas pakaian akan lebih baik jika melepas yang sebelah kiri lebih dulu. Hal itu bisa kita lihat dari hadis berikut ini.
Hindari Pakaian yang Membawa Pesan Negatif
Islam mengajarkan untuk menghindari pakaian yang memiliki pesan negatif, seperti pakaian yang mempromosikan kekerasan, vulgaritas, atau menyampaikan pesan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Pakaian seharusnya mencerminkan nilai-nilai positif.
Tidak Menyerupai Orang Lain
Tidak menyamai kaum lain juga merupakan adab berpakaian dalam Islam. Islam mendorong individu untuk mempertahankan identitasnya dan tidak meniru pakaian atau gaya pakaian dari kelompok-kelompok yang mungkin memiliki nilai-nilai yang berlawanan dengan Islam.
Kesesuaian Warna dan Bahan Pakaian
Islam juga memberikan perhatian pada warna dan bahan pakaian. Pakaian yang digunakan sebaiknya tidak mencolok, dan pemilihan warna harus sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya. Bahan pakaian juga harus nyaman dan sesuai dengan iklim dan situasi.
3. Kesucian dan Kesopanan dalam Berpakaian
Kebersihan Pakaian
Pakaian dalam Islam harus selalu dalam keadaan bersih. Kebersihan adalah separuh dari iman, dan menjaga pakaian agar tetap bersih adalah bagian dari adab berpakaian dalam Islam. Sebab, pakaian yang kotor atau tidak terawat tidak sesuai dengan nilai-nilai kesucian Islam.
Pakaian Sebagai Sarana Kesopanan
Pakaian adalah sarana untuk menunjukkan kesopanan. Islam mendorong penggunaan pakaian yang mencerminkan kesopanan dan menjaga martabat diri. Pakaian yang rapi dan bersih adalah tanda penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Hindari Pamer dan Riya
Seseorang sebaiknya menghindari pamer atau berusaha menunjukkan dirinya lebih baik daripada orang lain melalui pakaian. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati yang dianjurkan dalam Islam.
Kesimpulan
Doa dan adab berpakaian dalam Islam adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari umat Muslim. Ini mencerminkan komitmen untuk menjaga kesucian, kesopanan, dan ketundukan kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pemilihan dan pemakaian pakaian.
Dengan menjalankan adab berpakaian yang benar, seorang Muslim dapat hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT. Pakaian dalam Islam tidak hanya menjadi penutup tubuh, melainkan juga merupakan sarana untuk menghormati dan memuliakan diri sendiri dan agama. Doa sebelum berpakaian juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas karunia pakaian yang diberikan oleh Allah.
Dengan demikian, pakaian dalam Islam adalah bukti kepatutan, kesucian, dan ketundukan yang menjadi ciri khas umat Muslim. Dengan memahami dan mengamalkan doa dan adab berpakaian dalam Islam, seorang Muslim dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan menghormati Allah dalam segala hal yang dilakukan.
K.H Fitri Priyanto, Lc., M.M., adalah seorang pendidik dan penceramah Islam yang berpengalaman dengan latar belakang pendidikan dari Indonesia dan Yaman. Dia telah menjadi pemateri di berbagai stasiun radio, pengajar di perguruan tinggi Islam, serta terlibat dalam kegiatan dakwah dan kemanusiaan. Sebagai pengasuh Ponpes Al Muyassar Boarding School, ia mendedikasikan dirinya untuk mendidik generasi muda dalam ajaran Islam. Fitri Priyanto juga memiliki pengalaman dalam pengelolaan yayasan dan lembaga pendidikan Islam.
